TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto
Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSVI
dan HSV2 serta kemungkinan oleh Virus lain (Other Virus) yang dampak
klinisnya lebih terbatas ( misalnya Measles, Varicella, Echovirus,
Mumpus, Virus Vaccinia, Virus Polio dan Virus Coxsackie-B ).
Penyebab utama dari virus dan parasit TORCH (Toxo, Rubella, CMV dan
Herpes) adalah hewan yang ada disekitar kita, seperti ayam, kucing,
burung, tikus, merpati, kambing, anjing, babi dan lainnya. Meskipun
tidak secara langsung sebagai penyebab terjangkitnya penyakit yang
berasal dari virus ini adalah hewan, namun juga disebabkan oleh karena
pelantara (tidak langsung) seperti memakan sayuran, daging setengah
matang dan lainnya.
Dalam dunia medis, Toxo sering juga dengan virus kucing. Pada hal
sesunggunya ini bukan virus kucing, tetapi parasit darah. Kenapa sering
disebut virus kucing : memang parasit ini tumbuhnya di dalam tubuh
binatang. Hal mana menurut penelitian di dalam maupun di luar negeri,
70% penyebab penyakit ini dari kotoran kucing. Kemudian melalui hewan
lain yang menempel pada makanan, lalu masuk ke dalam tubuh manusia dan
menyatu dalam darah.
Awalnya orang yang mengidap penyakit Toxo itu nampak sehat, tetapi
kemudian ketika sedang hamil mulai muncul sejumlah gejala. Gejala yang
sering terjadi adalah flek pada wanita yang sedang hamil. Flek ini bisa
terjadi terus-menerus sepanjang kehamilan, janin di dalam rahim tidak
berkembang, hamil anggur atau bayinya meninggal pada usia kandung 7-8
bulan. Bahkan yang seringkali terjadi adalah keguguran.
Sebenarnya Toxo bukan menular pada pasangan tetapi ia menular pada
keturunan. Bisa jadi anak pertama dan kedua sehat, tetapi anak ketiga
cacat atau mengalami epilepsy dan autisme. Tetapi yang terjadi
sesunggunya jika dilakukan tes di laboratorium, baik anak pertama maupun
anak kedua sesungguhnya turut terinfeksi.
Berbeda dengan Rubella, penyakit ini orang sering menyebutnya dengan
campak Jerman. Pada kasus Rubella ibu hamil tidak mengalami keguguran
atau bayinya meninggal saat lahir tetapi yang sering terjadi adalah bayi
yang dilahirkan mengalami glukoma atau kebutaan, kerusakan pada otak
atau pengapuran pada otak, bibir sumbing, tunarungu dan sulit bicara.
Sedangkan pada pengidap CMV (Cito Megalo Virus ), misalnya seorang ibu
pada saat hamil ia akan akan mengalami keguguran terus-menerus atau bayi
yang dikandungnya dilahirkan cacat fisik seperti hidrosepalus,
pembesaran atau pengecilan kepala, lahir dengan usus ke luar, tubuh
transparan atau kaki dan tangannya jadi bengkok.
Kemudian untuk penyakit Herpes lain lagi. Kemunculannya ditandai dengan
bintik-bintak pada tubuh biasanya slat genital atau alat kelamin.Seorang
yang mengidap herpes di samping kesakitan juga terasa panas , bagi
wanita hamil sering keguguran atau bayinya lahir dalam keadaan cacat.
Jadi Toxo, Rubella, CMV dan Herpes dapat menyebabkan rusaknya vertilitas
pada ibu hamil. Sel telur maupun inti telur pada ibu hamil dirusak oleh
virus tersebut sehingga sel telornya mengecil dan tidak bisa dibuahi.
Toxo tidak menular pada pasangan sedangkan Rubella, CMV dan Herpes bisa
menular . penularannya bisa terjadi melalui seksual, air liur, keringat,
darah dan air susu ibu (ASI) sehingga kalau wanita Rubella, CMV dan
Herpes maka suaminya pun dapat tertular. Sulitnya kehamilan disebabkan
oleh virus tersebut memperburuk kualitas spermatozoa karena kekuatan
yang sudah berubah menjadi cair dan volume yang seharusnya 5 CC menjadi 3
CC itupun gerakannya sudah berubah.
Perlu diketahui Toxo maupun Rubella dan CMV serta Herpes bukan milik
seorang ibu hamil saja tetapi siapapun orangnya punya peluang besar
terkena TORCH baik dia orang dewasa, kaum muda,lansia, maupun balita.
TORCH yang diserang adalah saraf otak, mata dan gerak jika menyerang
otak misalnya gejalanya sering sakit kepala, radang tenggoroan atau flu
berkepanjangan, otot2 terasah sakit sampai ke persendian dan pinggang,
kaki pun suka capek dan lemas menggigil kemudian lambung pun sakit.
Pencegahannya terjangkitnya penyakit TORCH dalam tubuh kita :
- Masaklah daging sampai masak dan mencapai suhu 66 derajat celcius,
agar oosista-oosista TORCH yang ada pada daging tersebut bisa mati.
- Bila setelah memegang daging sebaiknya dicuci dengan sabun,kalau belum
dicuci janganlah menyentuh mata, mulut, hidung dan peralatan dapur.
- Cucilah buah-buahan sebelum dimakan atau dikomsumsi.
- Hewan peliharaan didalam rumah seharusnya diberi makanan daging yang
matang dan tempat makan, minum, dan alas tidur harus selalu
dicuci/dibersihkan.
- Pakailah sarung tangan yang disposisable ( dibuang setelah dipakai )
untuk membersihkan kotoran hewan apalagi kucing .
- Bagi wanita yang sedang hamil, terutama yang dinyatakan secara
serologis sudah negatif, jangan memelihara atau menangani kucing kecuali
dengan sarung tangan.
- Hindari kontak dengan hewan-hewan mamalia liar dan reptilia kecil yang
kemungkinan dapat sebagai hewan pelantara TORCH.
- Pemberantasan terhadap lalat dan kecoa sebagai pembawa oosista perlu
dilakukan.
- Memeriksakan hewan peliharaan secara kontinyu ke dokter hewan atau
poliklinik hewan agar supaya hewan kesayangnya selalu dalam keadaan
sehat.
MENJAGALAH KESEHATAN DAN KEBERSIHAN SANGATLAH PENTING DAN MAHAL DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI.